Minggu, 17 Juli 2011

Malaikatku adalah Ibu


"Ibu"

Suatu ketika  . . .
seorang Bayi siap untuk
dilahirkan ke dunia

Menjelang diturunkan . . .
dia bertanya kepada Tuhan,
"para malaikat di sini mengatakan
bahwa besok engkau akan dikirimkan ke dunia"

"Tapi bagaimana cara saya hidup disana
saya begitu kecil dan lemah," kata si Bayi

Tuhan menjawab " Aku telah memilih satu malaikat untukmu
ia akan menjaga dan mengasihimu"

"tapi di surga, apa yang saya lakukan
hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya
untuk bahagia," demikian kata si Bayi

Tuhan pun menjawab
" Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu
setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan
cintanya dan jadi lebih berbahagia"

Si bayi pun bertanya kembali,
"dan apa yang dapat saya lakukan saat saya
ingin berbicara kepada-Mu?"

Sekali lagi Tuhan menjawab,
"Malaikatmu akan mengajarkan
bagaimana cara kamu berdo'a"

Si bayi pun masih belum puas,
ia pun bertanya lagi,
"saya mendengar bahwa di bumi
banyak orang jahat, siapakah yang akan
melindungi saya?"

Dengan penuh kesabaran
Tuhanpun menjawab,
"Malaikatmu akan melindungimu
dengan taruhan jiwanya sekalipun"

Si bayi pun tetap belum puas
dan melanjutkan pertanyaannya,
"tapi saya akan bersedih karena
tidak melihat Engkau lagi"

Dan Tuhan pun menjawab
"Malaikatmu akan menceritakan kepadamu
tentang Aku
dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu
bisa kembali kepada-ku, walupun sesungguhnya
Aku selalu berada di sisimu"

Saat itu surga begitu tenangnya,
sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan
si Bayi dengan suara lirih bertanya,
"Tuhan . . . .
Jika saya harus pergi sekarang,
bisakah Engkau memberitahuku
siapa nama malaikat
di rumahku nanti?"

Tuhan pun menjawab,
"Kamu dapat memanggil malaikatmu . . .

IBU


"Tangan Malikatku"


....................................................

Kenanglah Ibu yang menyayangimu
Untuk Ibu yang selalu meneteskan
air mata ketika kau pergi ....

Ingatkah engkau
ketika Ibu mu rela tidur tanpa selimut
demi melihatmu tidur nyenyak
dengan dua selimut membalut tubuhmu

Ingatkah engkau ketika jemari Ibu
mengusap lembut kepalamu?
. . . dan ingatkah engkau
ketika air mata menetes
dari mata Ibu mu
ketika ia melihatmu terbaring sakit

Kembalilah memohon maaf
pada Ibu mu yang selalu rindu
akan senyumanmu

Jangan biarkan engkau
kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang
ketika Ibu telah Tiada . . . . . . . . . .

Tak ada lagi yang berdiri
di depan pintu menyambut kita
Tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia

Yang ada hanyalah kamar yang Kosong tiada penghuni,
Yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya

tak ada lagi dan tak akan ada lagi
yang meneteskan air mata
mendo'akanmu disetiap
hembusan Nafasnya

Kembalilah segera  . . . . .
peluklah Ibu
Yang selalu menyayangimu . .
CiumLah Ibu . . . . .
yang selalu merindukanmu
dan berikanlah yang terbaik
diakhir hayatnya

Kenanglah semua Cinta
dan kasih sayangnya . . .

Ibu . . maafkan Aku,
Sampai Kapanpun
jasamu tak akan terbalas

0 komentar:

Posting Komentar