Senin, 17 Juni 2013

Kenalan dengan Abu Hurairah ra,, yukk

Otaknya Menjadi Gudang Perbendaharaan Pada Masa Wahyu

Memang benar, bahwa kepintaran manusia itu mempunyai akibat yang merugikan dirinya sendiri. Dan orang-orang yang mempunyai bakat-bakat istimewa, banyak yang harus membayar mahal, justru pada waktu ia patut menerima ganjaran dan penghargaan…

Shahabat mulia Abu Hurairah termasuk salah seorang dari mereka…….Sungguh dia mempunyai bakat luar biasa dalam kemampuan dan kekuatan ingatan …..Abu Hurairah r.a. mempunyai kelebihan dalam seni menangkap apa yang didengarnya, sedang ingatannya mempunyai keistimewaan dalam segi menghafal dan menyimpan…. Didengarya, ditampungnya lalu terpatri dalam ingatannya hingga dihafalkannya, hampir tak pemah ia melupakan satu kata atau satu huruf pun dari apa yang telah didengarnya, sekalipun usia bertambah dan masa pun telah berganti-ganti. Oleh karena itulah, ia telah mewakafkan hidupnya untuk lebih banyak mendampingi Rasulullah sehingga termasuk yang terbanyak menerima dan menghafal Hadits, serta meriwayatkannya.

Kamis, 30 Mei 2013

Uwais Al-Qarni.. Subhanallah cinta sebenarnya

Rasa cinta yang besar

Bisakah seseorang yang tidak pernah bertemu Nabi, tidak pernah bercakap-cakap langsung, termasuk golongan orang yang penting sekali? Bisa. Bahkan, dalam kisah ini, Umar bin Khattab dan Ali, dua sahabat yang tidak perlu diragukan lagi kualitasnya, meminta di doakan dan istigfar dari seseorang ini. Dan Nabi sendiri menyebutnya dengan, 'Dia bukan orang bumi, dia penghuni langit"

Lantas apa yang telah dilakukannya? Apakah sesuatu yang besar, dahsyat yang telah dilakukannya hingga memperoleh posisi begitu mulia? Apakah dia menyebar ilmu ke seluruh dunia? Panglima perang? Atau berbuat baik dengan berinfaq setinggi gunung emas? Bukan. Tidak sama sekali. Dia mendapat derajat itu hanya karena cinta.

Here we go, akan saya ceritakan kisahnya.

Dia adalah Uwais Al Qarni. Pemuda sederhana yang tinggal di negeri Yaman. Uwais adalah pemuda miskin, pekerjaannya menggembalakan domba, dari upahnya tersebut, dia bisa menafkahi hidup, termasuk membantu tetangga yang juga sama miskinnya. Hidupnya terlalu simpel, terlalu biasa, hingga luput dari perhatian orang banyak, kalau dia punya tugas yang penting. Apa tugasnya? Merawat ibunya yang sudah tua. Tidak bosan, tidak lelah. Merawat ibunya penuh kasih sayang. Pemuda kita ini juga tentu adalah pemuda yang taat beribadah, rajin, dan siang-malam selalu menambatkan pengharapan kepada Allah.

Nah, setiap kali ada rombongan pedagang, atau musafir yang pulang dari Madinah, Uwais selalu datang untuk mendengarkan cerita2 dari mereka. Uwais ingin mendengar cerita tentang Nabi, orang2 yang baru bertemu dengan Nabi. Kabar2 tentang Nabi, dsbgnya. Aduhai, ini juga sebuah rahasia kecil milik Uwais, tidak kepalang rindunya dia ingin bertemu Nabi, cinta sekali dia kepada Rasul Allah. Ibarat ingin melihat kekasih hati, tidak terbilang keinginan itu. Menumpuk tinggi, menjulang cintanya. Pernah ada rombongan yg membawa kabar tentang perang Uhud, bahwa gigi Nabi patah dilempari batu oleh musuh2nya. Sedih sekali Uwais ini, dia mengambil batu, lantas mematahkan giginya sendiri, agar bisa merasakan rasa sakit orang yang amat dia cintai tersebut. Boleh jadi menurut kebanyakan orang itu tindakan 'gila', tapi Uwais melakukannya karena cinta Nabi-nya.

Berbilang minggu, bulan dan tahun berlalu, akhirnya kesempatan itu datang. Ibunya yang tua sedang dalam kondisi sehat, dan dia memperoleh ijin dari Ibunya untuk bisa pergi ke Madinah, bertemu dengan Rasul Allah. Pesan Ibunya simpel: segera pulang kalau sudah selesai urusan di Madinah. Maka, setelah menyiapkan keperluan untuk Ibunya, menitipkan Ibunya, Uwais berangkat ke Madinah. Jaman itu, tentu tidak ada pesawat, mobil, dsbgnya. Perjalanan ditempuh susah payah, berhari2 hingga tiba di Madinah.

Sudah semangat sekali Uwais ingin bertemu Nabi, dia segera bertanya di mana rumah Nabi, bergegas menuju rumah Nabi--mungkin berlari pontang panting, tersengal, tapi sayang seribu sayang, Nabi sedang pergi ke medan perang. Aduhai, bagaimanalah ini? Itu situasi yang tentu bagi kebanyakan orang amat mengecewakan, setelah semua kerinduan, setelah semua yang telah dia lakukan. Apakah dia harus menunggu Nabi pulang? Sedangkan Ibunya tertinggal jauh di Yaman, tiada yang merawatnya. Bagaimana ini?

Maka dengan keputusan berat, Uwais memutuskan segera pulang ke Yaman. Itu mungkin momen cinta paling spesial yang pernah ada di muka bumi. Ketika Uwais meluruhkan semua rindu, pulang. Momen cinta yang sungguh, bukanlah momen cinta 'murahan' seperti hari ini. Uwais cinta kepada Rasul Allah melebihi siapapun di muka bumi, bahkan dirinya sendiri, tapi dia harus pulang merawat Ibunya. Ada skala prioritas, ada logika. Dan mungkin saja, Nabi akan marah kalau dia ngotot bertemu dengan Nabi, tapi mengorbankan Ibunya.

Uwais pulang. Membawa cintanya pulang.

Berselang waktu, Nabi juga pulang dari medan perang, di rumah, dia berkata kepada Aisyah, ada pemuda yang mencarinya saat pergi, pemuda yang taat pada ibunya, pemuda itu penghuni langit. Aisyah dan para sahabat tertegun. Aisyah bilang, itu benar, memang ada pemuda dari Yaman yang datang, tapi bergegas pulang. Rasul Allah menatap Umar dan Ali yang ada di sana, berkata, suatu ketika, jika kalian bertemu dengannya, mintalah doa dan istigfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.

Itu tentu kalimat yang amat menakjubkan, keluar dari Rasul Allah.

Waktu melesat cepat. Rasul Allah sudah wafat, Abu Bakar sudah digantikan Umar sebagai khalifah. Umar dan Ali selalu ingat kalimat Rasul Allah tersebut. Maka setiap kali ada rombongan dari Yaman yang datang, mereka bertanya, apakah ada yang bernama Uwais Al Qarni. Orang2 yang ditanya merasa heran, siapalah si Uwais ini? Bahkan khalifah bertanya soalnya. Tidak terbilang rombongan datang, silih berganti, hingga akhirnya, ada sebuah rombongan yang saat ditanya apakah ada Uwais Al Qarni bersama kalian, dijawab iya.

Itu benar, ada Uwais di sana, Ibu Uwais telah meninggal dunia, dan sekarang Uwais bisa berangkat. Umar dan Ali segera menemui orang yang dimaksud. Orang yang sedang mengurus unta2 rombongan, karena memang dia tetaplah sederhana, bersahaja. Khalifah Umar bertanya, siapa nama kamu--memastikan. Uwais menjawab pendek, Abdullah. Umar mengangguk, bilang, kami juga Abdullah, hamba Allah. Tapi siapakah nama kamu yang sebenarnya. Uwais menyebut namanya. Umar dan Ali juga bisa melihat tanda di Uwais yang diberikan oleh Rasul Allah sebelumnya.

Nah, itu juga momen yang mengharukan milik Uwais, saat Umar dan Ali meminta doa dan istigfar kepadanya. Bagaimana mungkin Khalifah minta didoakan orang biasa sepertinya. Uwais menggeleng, bilang, justeru dialah yang harus meminta doa kepada sahabat2 terbaik Rasul Allah. Umar dan Ali terus mendesak, dan karena itu perintah Rasul Allah, maka Uwais akhirnya mendoakannya. Pertemuan itu ditutup dengan permintaan Uwais yang bilang, hamba mohon, cukup hari ini saja hamba diketahui banyak orang. Biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.

Waktu melesat lagi dengan cepat. Ketika Uwais wafat di negeri Yaman, meski dia adalah fakir, tidak terkenal, tidak dikenal, penguburannya adalah salah-satu yang ramai dikunjungi banyak orang. Orang2 menggali makam, orang2 yang menshalatkan, orang2 yang mengantar, orang2 yang mendoakan--entah siapa orang2 tersebut. Kalimat Rasul Allah benar, Uwais bukan orang bumi, dia adalah penghuni langit, karena rasa cintanya yang besar, rasa cintanya yang luar biasa kepada Rasul Allah dan Ibunya.

Mungkin cerita ini bisa membuat kita semua mendefinisikan ulang mana cinta yang sebenarnya. Semoga begitu.

Selasa, 21 Mei 2013

Lomba Menulis Cerpen atau Dogeng Anak, yuukk ikutan!!


Dalam rangka menyukseskan peringatan Hari Anak Nasional pada bulan Juli 2013 mendatang, Penerbit Alif Gemilang Pressindo dengan bangga mempersembahkan Lomba Menulis Cerpen/Dongeng Anak. Diharapkan dengan adanya event ini, akan melahirkan naskah-naskah anak berkualitas yang akan membangkitkan semangat anak-anak Indonesia untuk semakin gemar menulis dan membaca.

Tertarik? Berikut persyaratan lomba dan ketentuan-ketentuan lainnya.
  • Lomba terbuka untuk siapa saja tanpa ada batasan usia dan GRATIS.
  • Tema Cerpen/Dongeng bebas. Diharapkan naskah mengandung pesan moral yang pas buat anak usia 6 – 12 tahun.
  • Naskah diketik rapi di kertas A4, spasi 1.5, Times New Roman, 12 pt, margin 3-3-3-3 cm, maksimal 5 halaman.
  • Naskah belum pernah dipublikasikan dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara lain.
  • Masing-masing peserta hanya boleh mengirimkan 1 (satu) naskah (boleh pilih: cerpen atau dongeng).
  • Di halaman terakhir naskah dicantumkan biodata singkat beserta nomor HP.
  • Naskah dikirim ke email: lomba_agp@yahoo.com dengan subjek: Cernak_Judul_Penulis. Contoh: Cernak_Sang Juara_Bagus Y. Hidayat
  • Naskah diterima mulai tanggal 17 Mei 2013 sampai dengan 17 Juni 2013.
  • Pemenang diumumkan 17 Juli 2013
  • Akan diambil 17 naskah terbaik untuk dibukukan (atau tergantung jumlah dan kualitas naskah yang masuk)
  • Hadiah untuk pemenang:
  1. Pemenang I: Piala + Paket Buku senilai Rp 300.000 + e-Sertifikat + diskon penerbitan 25% + diskon pembelian buku 20%.
  2. Pemenang II: Piala + Paket Buku Rp 200.000 + e-Sertifikat + diskon penerbitan 25% + diskon pembelian buku 20%.
  3. Pemenang III: Piala + Paket Buku Rp 100.000 + e-Sertifikat +  diskon penerbitan 25% + diskon pembelian buku 20%.
  • Seluruh kontributor yang naskahnya dibukukan mendapat e-Sertifikat, diskon penerbitan sebesar 20% dan diskon pembelian buku-buku terbitan Alif Gemilang Pressindo sebesar 20%.
  • Untuk Info lebih lengkap hubungi 085274244342
  • Jangan lupa info ini disebarin ya! Boleh di Blog, FB, Twitter, atau di manapun :D

Tertanda
Panitia Lomba

Kamis, 09 Mei 2013

it's me :)








Bayi lucu

Bayi lucu... hmmm itu Ain (Mazain Linzuan) putra kedua ayuk ana, lahir di Baturaja, 31 Agustus 2012... Ekspresi yang lucu dari keponakan ana ini mampu membius untuk diabadikan dlm foto kenangan.. berikut beberapa foto-foto nya :

Mata Bulat

Abang n dedek (Adit n Ain)

Bayi lucu

Jumat, 03 Mei 2013

Tersenyumlah buat semua ^^

Hanya ada satu keindahan..
Yang selalu ingin kuidamkan..
Hanya satu ketulusan..
Tatkala senyumu begitu memukau..
Yang memberi arti untukku yg sedang risau..

Kini tlah ku temukan betapa senangnya hati ini
Saat senyum itu menghiasai hari-hari
Tiada henti dan sangat istimewanya kebahagiaan membalut di jiwa
Marah, benci, kesal, kini tlah lenyap

oleh senyum yang indah
Dari guratan wajah yang menawan
                   Manisnya senyum membalut pipi
                   Hingga tiada lagi kekeriputan
                   Kejenuhan yang membuat wajah ini tak sedap di pandang
                   Oleh mata yang berkilauan
Senyum ini memudahkan jiwa dan raga
Suasana menjadi santai dan amat menawannya, wajah pesonanya
Indah mata tak jemu-jemu melihatnya
Dengan senyuman manis di bibirnya  mempesona
                             Aku  rangkaikan ke ikhlasan
                             Bagi setiap insan yang memberikan mutiara
                             Senyuman di relung  jiwanya
                             Tanpa ada keraguan dimatanya yang menjadikan
                             Keberkahan oleh pemiliknya

Kamis, 02 Mei 2013

Mati-matian Mempertahankan Hidup


Seorg nenek  tinggal seorg diri di perkampungan kecil, bersama warga-warga lain ia berjalan menyusuri bebatuan gunung yang terjal.. pundak nya tdk seperti pundak pd umumnya. setiap hari pundak itu dipergunakan untuk memikul belerang yang berat, sebelum di bawak pulang belerang itu harus dipecah-pecah dgn tangan yg sdh keriput. Jalan pegunungan yang sangat berbahaya dilalui belum lagi memikul kiri-kanan beban. semua itu dilakukan hanya untuk sesuap nasi, belerang di jual di pengepul Rp 10 ribu/kg.. khasnya nenek masih tersenyum manis.

Seorg rentan, Lelaki legam itu menghubungkan pohon kelapa satu dengan lainnya menggunakan jembatan bambu. Dengan berjalan diatas tiga bambu yang terhubung di empat pohon kelapa, keselamatan jiwanya dipertaruhkan. Semua dilakukan dengan tujuan satu, demi sesuap nasi. ia harus rela dua kali naik turun pohon kelapa untuk mengambil nira. Lelaki itu seolah berjalan diatas maut, dalam sehari hanya mampu mendulang untung Rp 20 ribu. namun hal itu tidak mampu meluluhkan semangatnya.

Seorg pekerja harian lepas itu bertanggungjawab terhadap kondisi jembatan, dengan berbekal seutas tali pengaman, yang diikatkan di pinggang, ia bergelantungan untk mengecat bantalan tiang jembatan bagian atas. Hal itu dilakukan setelah sebelumnya memeriksa kondisi baja penyangga jembatan.. Ia pun rela bergelantungan baik di bantalan rel kereta api atau di bawah jalur jalan kendaraan.
Kebutuhan untuk tetap melangsungkan hidup menjadi modal utama untuk tetap melakoni pekerjaan berat tersebut.
untk semua itu ia dibayar sebesar Rp 50 ribu untuk satu hari kerja.

Ada lagi, seorg anak kecil 6th an, tidak bersekolah alsannya klasik tidak punya biaya.. juga tiada org tua. rela membakar kulitnya di terik panas matahari menjual air mineral dll.. bukan soal masa depannya tp demi tidak kelaparan.. harga yg ia ambil dri hasil jerih payahnya Rp 200/1 air mineral.. belum lagi ancaman bahaya di jalan raya. tp bocah itu masih sempat bermain gembira khas anak-anak bersama yg lainya.

ini hanya segelintir kisah, begitu banyak kisah manusia lainya.. mati-matian mempertahankan hidup demi sesuap nasi, keluarga bahkan tak langsung apa yang mereka lakukan untuk kemaslahatan hidup orang banyak.. Mungkin kisah tersebut ada disamping anda,  coba lihat orang di dekat anda, lihat orangtua kita, dan mereka telah terbiasa dengan keadaan tersebut, jangan kita ragukan. Subhanallah semoga orang-orang tersebut di berkahin Allah SWT dan tercatat sebagai Jihad disisi Allah SWT. Aamiin. ^Salam pena dunia..

Rabu, 01 Mei 2013

Nama indah lagi baik: Asma'ul Husna

Dalam agama Islam, Asmaa'ul husna adalah nama-nama Allah yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asma'ul husna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi indah.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta'ala. 

No. Nama Arab Indonesia

Allah الله Allah
1 Ar Rahman الرحمن Yang Maha Pemurah
2 Ar Rahiim الرحيم Yang Maha Penyayang

Kamis, 17 Januari 2013

Cantiikk, Lucuu, Unyuuu,, Siapa mau?

Pasti ga asing sama dialog berikut? 

TA       : Afikaaaa….
A         : Iyaaa..
TA       : Ada yang baru nih..
A         : Apa??
TA      : Pake ini dulu yah.. (*makein jaket ke Afika)  Udah siap? Nanti dingin loh..
A         : *bengong*
TA       : Ini dia oreo eskrim rasa orange..
A         : hah?jaruk?
A &TA   : dijilat, diputer, dicelupiiin… brrrrr dingiiiinnn 

*A = Afika, TA = Temen Afika*

Yup. Iklan Oreo Ice Cream rasa jeruk yang diperankan dua anak kecil super unyuuu. Iklan ini sangat simple, cuma berisi dialog singkat seorang anak kecil yang bernama Afika dengan teman bermainnya. Tapi justru catchy banget karena kelucuan mereka yang bikin penonton jadi guemeeeess abis.