Kamis, 02 Mei 2013

Mati-matian Mempertahankan Hidup



Seorg nenek  tinggal seorg diri di perkampungan kecil, bersama warga-warga lain ia berjalan menyusuri bebatuan gunung yang terjal.. pundak nya tdk seperti pundak pd umumnya. setiap hari pundak itu dipergunakan untuk memikul belerang yang berat, sebelum di bawak pulang belerang itu harus dipecah-pecah dgn tangan yg sdh keriput. Jalan pegunungan yang sangat berbahaya dilalui belum lagi memikul kiri-kanan beban. semua itu dilakukan hanya untuk sesuap nasi, belerang di jual di pengepul Rp 10 ribu/kg.. khasnya nenek masih tersenyum manis.

Seorg rentan, Lelaki legam itu menghubungkan pohon kelapa satu dengan lainnya menggunakan jembatan bambu. Dengan berjalan diatas tiga bambu yang terhubung di empat pohon kelapa, keselamatan jiwanya dipertaruhkan. Semua dilakukan dengan tujuan satu, demi sesuap nasi. ia harus rela dua kali naik turun pohon kelapa untuk mengambil nira. Lelaki itu seolah berjalan diatas maut, dalam sehari hanya mampu mendulang untung Rp 20 ribu. namun hal itu tidak mampu meluluhkan semangatnya.

Seorg pekerja harian lepas itu bertanggungjawab terhadap kondisi jembatan, dengan berbekal seutas tali pengaman, yang diikatkan di pinggang, ia bergelantungan untk mengecat bantalan tiang jembatan bagian atas. Hal itu dilakukan setelah sebelumnya memeriksa kondisi baja penyangga jembatan.. Ia pun rela bergelantungan baik di bantalan rel kereta api atau di bawah jalur jalan kendaraan.
Kebutuhan untuk tetap melangsungkan hidup menjadi modal utama untuk tetap melakoni pekerjaan berat tersebut.
untk semua itu ia dibayar sebesar Rp 50 ribu untuk satu hari kerja.

Ada lagi, seorg anak kecil 6th an, tidak bersekolah alsannya klasik tidak punya biaya.. juga tiada org tua. rela membakar kulitnya di terik panas matahari menjual air mineral dll.. bukan soal masa depannya tp demi tidak kelaparan.. harga yg ia ambil dri hasil jerih payahnya Rp 200/1 air mineral.. belum lagi ancaman bahaya di jalan raya. tp bocah itu masih sempat bermain gembira khas anak-anak bersama yg lainya.

ini hanya segelintir kisah, begitu banyak kisah manusia lainya.. mati-matian mempertahankan hidup demi sesuap nasi, keluarga bahkan tak langsung apa yang mereka lakukan untuk kemaslahatan hidup orang banyak.. Mungkin kisah tersebut ada disamping anda,  coba lihat orang di dekat anda, lihat orangtua kita, dan mereka telah terbiasa dengan keadaan tersebut, jangan kita ragukan. Subhanallah semoga orang-orang tersebut di berkahin Allah SWT dan tercatat sebagai Jihad disisi Allah SWT. Aamiin. ^Salam pena dunia..

0 komentar:

Posting Komentar