Rabu, 06 Juni 2012

Ringan Dengan Berbagi Beban ☺


Artikel ini ana buat, unuk memenuhi permintaan LPM (lembaga Pers Mahasiswa) dalam mengisi rubrik syiar..ini dia, Cekidoottt:

kerja saMa
Kita tidak akan bisa hidup tanpa orang lain dengan kerjasama sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin. Bekerjasama dengan orang lain bukan pertanda kita lemah sebaliknya mencerminkan kita sebagai manusia yang cerdas untuk melipat gandakan suatu hasil dan percepatan untuk meraih goal target.


“…Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.” (Al Maidah: 2).

Ada sebuah keluarga yang mempunyai tiga anak laki-laki seiring dengan berjalannya waktu sang bapak merasakan dirinya sudah tidak sekuat dulu lagi badanpun mulai terasa sakit-sakitan karena dimakan usia sementara ke tiga anaknyapun sudah beranjak dewasa satu rentang waktu yang terlewati sudah cukup panjang namun tidak terasa karena waktu tidak pernah berhenti sedikitpun.

Semakin hari hati sang Bapak semakin risau melihat ketiga anaknya tidak pernah hidup rukun. Sepanjang hari selalu dihabiskan dengan bertengkar. Sang bapak terus memeras otak agar kelak kalau dirinya sudah tidak ada, anak anaknya dapat hidup berdampingan dengan rukun dan saling membantu. Setelah sekian lama, akhirnya Sang bapak pun menemukan caranya maka di kumpulkanlah ketiga anaknya. 

” Anak anaku bapak merasa sudah tua dan usaha yang bapak rintis harus ada penerusnya maka bapak akan memilih diantara kalian siapa yang paling berhak mewarisi usaha keluarga kita ”,sang bapak menyampaikan dengan suara yang tenang sedangkan anak anaknya sudah mulai gaduh.

” aku yang paling berhak karena diantara kami akulah yang paling tua”,  kata anak pertama.  ” oh tidak bisa, akulah yang paling berhak karena selama ini akulah yang paling banyak membantu bapak ”,  timpal anak kedua.  ” mana mungkin Bapak digantikan orang dengan kecerdasan rata-rata seperti kalian, aku yang paling pantas karena diantara kalian semua akulah yang paling pintar ”,  anak ketiga pun tidak mau kalah.

Alasan kalian semuanya masuk akal, begini saja bapak akan mengetes kalian dan yang menang dialah yang berhak, bagaimana kalian setuju? tanya sang bapak. ” ok, setuju ”, jawab ketiga anaknya serempak dan mereka pun saling menyombongkan diri dan penuh percaya diri untuk memenangkan ujian yang akan di berikan oleh bapaknya.

Sang bapak pun mengeluarkan tiga batang sumpit bambu yang kemudian di serahakan kepada anak anaknya apabila ada diantara kalian yang bisa mematahkan ketiga sumpit ini sekaligus maka dialah pemenangnya sang bapak menjelaskan aturan mainnya dengan penuh wibawa. Anak yang pertama pun diberi kesempatan terlebih dahulu dilanjutkan anak yang kedua dan yang terakhir adalah si bungsu mereka berusaha keras untuk mematahkan sumpit tersebut dengan sekuat tenaga tapi akhirnya mereka tidak ada yang berhasil, kesombongan yang awalnya berapi api sekejap sirna dan mereka tertunduk malu, sang bapak tenang dan tersenyum dan sang bapak pun mengambil kembali ketiga sumpit itu lalu di bagikan satu satu kepada mereka coba sekarang kalian patahkan perintah sang bapak.

Dan ketiga anaknya sama sekali tidak mengalami kesulitan untuk mematahkan ketiga sumpit yang telah dibagi tiga itu,  kalian paham kan sekarang ketiga sumpit bisa di patahkan kalau kalian bekerja sama, bapak harap kedepannya masalah apapun yang kalian hadapi, hadapilah sama sama saling membantu satu sama lainnya seberat apapun suatu pekerjaan kalau di kerjakan bersama pasti akan berhasil, sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin jika kalian selalu bergandengan tangan. Sejak saat itu mereka pun tidak pernah bertengkar dan berantem lagi, mereka selalu bersama sama hingga sang bapak wafat usaha mereka terus berkembang pesat berkat kerja sama mereka mereka telah mengerti nilai nilai yang di ajarkan oleh sang bapak.

Kaum yang tertindas adalah kaum yang tercerai berai sedangkan kaum yang kuat adalah kaum yang selalu mengutamakan kebersamaan. Sahabat, dalam hidup kita tidak bisa hidup sendiri kita selalu membutuhkan orang lain untuk itu jangan pernah menganggap semua hal di dunia ini dapat diselesaikan sendiri manusia terlalu kecil laksana sebutir debu mana mungkin bisa melakukan semua hal.

Kerja sama memegang peranan yang sangat penting dalam hidup manusia, demikian juga dalam dunia kerja yang membutuhkan teamwork keberhasilan suatu proyek tentu bukan berkat satu orang melainkan berhasil karena ada kerja sama antara sesama penghuni perusahaan sepintar apapun seorang pemimpin tanpa adanya dukungan dari bawahan maka akan sia sia lebih baik berpikir dengan banyak kepala dari pada di pikir dengan satu kepala manusia hanya memiliki dua kaki dan dua tangan maka kita membutuhkan seribu tangan yang di maksud seribu tangan adalah bahwa suatu perkerjaan bila dikerjakan sama sama maka akan cepat selesai dan berhasil atau juga bisa di ibaratkan dengan sapu lidi jika hanya satu batang ia tidak akan ada gunanya jika di gabungkan dalam segenggam maka ia dapat membersihkan sampah yang berserakan.

Suami istri yang saling bahu membahu akan menciptakan rumah tangga yang harmonis guru dan murid yang saling bekerjasama akan menciptakan sekolah yang berprestasi pimpinan perusahaan dengan karyawan yang seiring sejalan akan melahirkan perusahaan yang bonafit, Pimpinan negara dan rakyat yang saling mendukung akan membawa kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan bagi bangsanya.

Sahabat, kalau menghidupi dan mendidik satu atau dua anak kita saja, kita seringkali kerepotan dan mengeluarkan seribu keluhan, bagaimana jika anak kita berjumlah puluhan bahkan ratusan hingga ribuan dan setiap hari ada bersama kita, bagaimana makan minumnya?, bagaimana pendidikannya dan mengurus kesehatannya? dan mengurus kebutuhan lainnya?. ya....ternyata semua itu mudah dan tidak sesulit yang kita bayangkan jika KITA BEKERJA SAMA.

0 komentar:

Posting Komentar