Rumah Limas |
Rumah Adat Limas
Prototipe Sum-Sel
Pagi itu itu, Kamis (05/01/12) lebih kurang pukul
08.30 wib, aku dan teman ku (sebut saja namanya “meri” *asli) naik bus, biasa
bus perum-plaju.. kami berdua berhubung dekat rumah maka setiap kali kalau ada
kesempatan pergi bersama. Tepat hari ini untuk kedua kalinya kelas lokal ku
mengadakan study lapangan ke Museum Bala Putra Dewa hanya saja pada kunjungan
yang pertama itu mata kuliah sosiologi, sedangkan pada kunjungan kali ini untuk
mata kuliah Budaya Bahasa Sumsel (BBS), dengan dosen pembimbing Bapak Hasandri,
dan pada kali ini terasa lebih ramai karena kelas ku –KPI bergabung dengan
kelas BPI, Waaahhh... jadi terasa lebih seru.
Mahasisw KPI + BPI |
Setelah sampai di museum seperti biasa
kita harus menungu terlebih dahulu, dan sayangnya kedatangan kami kali ini
bertepatan pada saat museum sedang direnovasi, Yahhh.. otomatis tidak semua
hasil kebudayaan yang bisa kami lihat, 3 galeri dalam ruangan tidak dapat
dilihat, hanya rumah Ulu dan rumah Limas yang dapat kami lihat,
Heemm kalau boleh dibandingkan, perjalanan
ku dkk kali ini lebih banyak seru2anya saja, pada beberapa kesempatan
teman-teman termasuk aku keseringan ambil foto hal ini dikarenakan juga tidak
banyak penjelasan yang disampaikan lalu ada banyak waktu luang ketika Pak hasan
mengambil waktu untuk semesteran dua-dua orang.
Pada kali ini penjelasan kebudayaan sumsel
didapat ketika berada di rumah adat limas dengan memberikan penjelasan tentang
rumah limas itu, seperti pagar terengalung (dari luar tidak bisa melihat yang
di dalam akan tetapi sebaliknya), lawang Kipas (atap yang bisa dibuka dan
ditutup), bengkilas (tingkatan-tingkatan), tekejeng (batas tingkatan), gerobok
leket, strolok (tempat lampu air-lilin) dan sebagainya.
Welcome to Museum Bala Putra Dewa |
0 komentar:
Posting Komentar