Artikel ini ana buat, unuk memenuhi permintaan LPM (lembaga Pers Mahasiswa) dalam mengisi rubrik syiar..ini dia, Cekidoottt:
kerja saMa |
Kita
tidak akan bisa hidup tanpa orang lain dengan kerjasama sesuatu yang tidak
mungkin akan menjadi mungkin. Bekerjasama dengan orang lain bukan pertanda kita
lemah sebaliknya mencerminkan kita sebagai manusia yang cerdas untuk melipat
gandakan suatu hasil dan percepatan untuk meraih goal target.
“…Dan
tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah,
sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.” (Al Maidah: 2).
Ada
sebuah keluarga yang mempunyai tiga anak laki-laki seiring dengan berjalannya
waktu sang bapak merasakan dirinya sudah tidak sekuat dulu lagi badanpun mulai
terasa sakit-sakitan karena dimakan usia sementara ke tiga anaknyapun sudah
beranjak dewasa satu rentang waktu yang terlewati sudah cukup panjang namun
tidak terasa karena waktu tidak pernah berhenti sedikitpun.
Semakin
hari hati sang Bapak semakin risau melihat ketiga anaknya tidak pernah hidup
rukun. Sepanjang hari selalu dihabiskan dengan bertengkar. Sang bapak terus
memeras otak agar kelak kalau dirinya sudah tidak ada, anak anaknya dapat hidup
berdampingan dengan rukun dan saling membantu. Setelah sekian lama, akhirnya
Sang bapak pun menemukan caranya maka di kumpulkanlah ketiga anaknya.
”
Anak anaku bapak merasa sudah tua dan usaha yang bapak rintis harus ada
penerusnya maka bapak akan memilih diantara kalian siapa yang paling berhak mewarisi
usaha keluarga kita ”,sang bapak menyampaikan dengan suara yang tenang sedangkan
anak anaknya sudah mulai gaduh.
”
aku yang paling berhak karena diantara kami akulah yang paling tua”, kata anak pertama. ” oh tidak bisa, akulah yang paling berhak
karena selama ini akulah yang paling banyak membantu bapak ”, timpal anak kedua. ” mana mungkin Bapak digantikan orang dengan
kecerdasan rata-rata seperti kalian, aku yang paling pantas karena diantara
kalian semua akulah yang paling pintar ”,
anak ketiga pun tidak mau kalah.
Alasan
kalian semuanya masuk akal, begini saja bapak akan mengetes kalian dan yang
menang dialah yang berhak, bagaimana kalian setuju? tanya sang bapak. ” ok,
setuju ”, jawab ketiga anaknya serempak dan mereka pun saling menyombongkan
diri dan penuh percaya diri untuk memenangkan ujian yang akan di berikan oleh bapaknya.
Sang
bapak pun mengeluarkan tiga batang sumpit bambu yang kemudian di serahakan
kepada anak anaknya apabila ada diantara kalian yang bisa mematahkan ketiga
sumpit ini sekaligus maka dialah pemenangnya sang bapak menjelaskan aturan
mainnya dengan penuh wibawa. Anak yang pertama pun diberi kesempatan terlebih
dahulu dilanjutkan anak yang kedua dan yang terakhir adalah si bungsu mereka
berusaha keras untuk mematahkan sumpit tersebut dengan sekuat tenaga tapi
akhirnya mereka tidak ada yang berhasil, kesombongan yang awalnya berapi api
sekejap sirna dan mereka tertunduk malu, sang bapak tenang dan tersenyum dan
sang bapak pun mengambil kembali ketiga sumpit itu lalu di bagikan satu satu
kepada mereka coba sekarang kalian patahkan perintah sang bapak.
Dan
ketiga anaknya sama sekali tidak mengalami kesulitan untuk mematahkan ketiga
sumpit yang telah dibagi tiga itu,
kalian paham kan sekarang ketiga sumpit bisa di patahkan kalau kalian
bekerja sama, bapak harap kedepannya masalah apapun yang kalian hadapi,
hadapilah sama sama saling membantu satu sama lainnya seberat apapun suatu
pekerjaan kalau di kerjakan bersama pasti akan berhasil, sesuatu yang tidak
mungkin akan menjadi mungkin jika kalian selalu bergandengan tangan. Sejak saat
itu mereka pun tidak pernah bertengkar dan berantem lagi, mereka selalu bersama
sama hingga sang bapak wafat usaha mereka terus berkembang pesat berkat kerja
sama mereka mereka telah mengerti nilai nilai yang di ajarkan oleh sang bapak.
Kaum
yang tertindas adalah kaum yang tercerai berai sedangkan kaum yang kuat adalah
kaum yang selalu mengutamakan kebersamaan. Sahabat, dalam hidup kita tidak bisa
hidup sendiri kita selalu membutuhkan orang lain untuk itu jangan pernah
menganggap semua hal di dunia ini dapat diselesaikan sendiri manusia terlalu
kecil laksana sebutir debu mana mungkin bisa melakukan semua hal.
Kerja
sama memegang peranan yang sangat penting dalam hidup manusia, demikian juga
dalam dunia kerja yang membutuhkan teamwork keberhasilan suatu proyek tentu
bukan berkat satu orang melainkan berhasil karena ada kerja sama antara sesama
penghuni perusahaan sepintar apapun seorang pemimpin tanpa adanya dukungan dari
bawahan maka akan sia sia lebih baik berpikir dengan banyak kepala dari pada di
pikir dengan satu kepala manusia hanya memiliki dua kaki dan dua tangan maka
kita membutuhkan seribu tangan yang di maksud seribu tangan adalah bahwa suatu
perkerjaan bila dikerjakan sama sama maka akan cepat selesai dan berhasil atau
juga bisa di ibaratkan dengan sapu lidi jika hanya satu batang ia tidak akan
ada gunanya jika di gabungkan dalam segenggam maka ia dapat membersihkan sampah
yang berserakan.
Suami
istri yang saling bahu membahu akan menciptakan rumah tangga yang harmonis guru
dan murid yang saling bekerjasama akan menciptakan sekolah yang berprestasi
pimpinan perusahaan dengan karyawan yang seiring sejalan akan melahirkan
perusahaan yang bonafit, Pimpinan negara dan rakyat yang saling
mendukung akan membawa kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan bagi bangsanya.
Sahabat,
kalau menghidupi dan mendidik satu atau dua anak kita saja, kita seringkali
kerepotan dan mengeluarkan seribu keluhan, bagaimana jika anak kita berjumlah
puluhan bahkan ratusan hingga ribuan dan setiap hari ada bersama kita,
bagaimana makan minumnya?, bagaimana pendidikannya dan mengurus kesehatannya?
dan mengurus kebutuhan lainnya?. ya....ternyata semua itu mudah dan tidak
sesulit yang kita bayangkan jika KITA BEKERJA SAMA.
0 komentar:
Posting Komentar