Pembangunan di Negara Maju dan
Berkembang
(Tinjauan Pada Sosiologi Pembangunan)
Pendahuluan
PEMBANGUNAN
sosial adalah strategi yang bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan manusia
secara paripurna. Secara sempit, pembangunan sosial dapat didefinisikan sebagai
pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat. Untuk itu sosiologi pembangunan
membahas mengenai pembangunan sosial dalam kehidupan negara di dunia.
Suatu
negara memiliki kondisi sosial ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang masih
bergantung pada negara lain, ada yang sebatas mampu memenuhi kebutuhannya
sendiri, dan ada yang telah mampu memberi bantuan kepada negara lain. Perbedaan
kondisi tersebut menyebabkan terjadinya pengelompokan-pengelompokan negara
berdasarkan kondisi sosial ekonominya.
Kalian
tentu pernah mendengar bahwa negara-negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, Jepang,
dan sebagainya disebut sebagai negara maju. Kemajuan negara-negara tersebut
dapat dilihat dari banyaknya kota-kota metropolitan yang dicirikan dengan
kondisi fisik berupa banyaknya bangunan atau gedung-gedung tinggi sebagai
kawasan industri dan perkantoran. Hal tersebut dikarenakan mayoritas negara
maju perekonomiannya bertumpu pada sektor industri, jasa dan perdagangan.
Adapun negara-negara seperti Afrika Selatan, Brasil, India, Pakistan, dan
termasuk negara kita disebut negara berkembang. Negara berkembang pada umumnya
bercorak agraris, karena masih banyak ditemui lahan pertanian yang luas dan
subur.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah pada pembahasan makalah kami, sebagai berikut:
1) Sebutkan ciri-ciri negara maju dan negara berkembang?
2) Bagaimana tahap-tahap perkembangan
suatu negara?
3) Bagaimana mengindentifikasi negara
maju dan negara berkembang dalam kehidupan realita?
4) Jelaskan profil singkat salah satu
contoh negara maju dan negara berkembang?
PEMBANGUNAN DI NEGARA MAJU DAN
BERKEMBANG
(Tinjauan Pada Sosiologi Pembangunan)
A.
CIRI-CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU
1). Indikator
Negara Berkembang dan Negara Maju
Suatu negara dapat disebut negara
berkembang atau negara maju didasarkan pada keberhasilan pembangunan oleh
negara yang bersangkutan. Suatu negara digolongkan sebagai negara berkembang
jika negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah
ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah
dilakukan.
Adapun suatu negara digolongkan sebagai negara maju jika negara tersebut telah
mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan, sehingga
sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat
fisik ataupun nonfisik. Penggolongan suatu negara menjadi negara maju atau
berkembang dapat diketahui berdasarkan indikator-indikator berikut.
a. Indikator kuantitatif (data yang dapat
dihitung),
1)
Jumlah dan
kepadatan penduduk
2)
Tingkat
pertumbuhan penduduk
3)
Angka
beban tanggungan; dan usia harapan hidup
b. Indikator kualitatif (data yang
hanya dapat dibandingkan),
1)
Etos kerja
dan pola pikir
2)
Tingkat
kesehatan
3)
tingkat
pendidikan
4)
Pendapatan
dan mata pencaharian
5)
Kesadaran hukum
2).
Ciri-Ciri Negara Berkembang.
a. Memiliki Berbagai Masalah
Kependudukan
Berbagai tekanan dan masalah
kependudukan yang merupakan masalah kompleks di negara-negara berkembang,
antara lain:
1)
Laju
pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi
2)
Persebaran
penduduk tidak merata;
3)
Tingginya
angka beban tanggungan;
4)
Kualitas
penduduk relatif rendah; sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk
juga rendah.
5)
Angka
kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi; serta
6)
Rendahnya
pendapatan perkapita.
b . Produktivitas Masyarakatnya
Masih Didominasi Barang-Barang Primer
Hal
ini dikarenakan, pada umumnya >70% penduduk di negara berkembang berlatar
belakang kehidupan agraris yang cara pengolahannya masih dilakukan dengan
alat-alat dan metode-metode sederhana. Kondisi ini pula yang menyebabkan
sebagian besar penduduk negara-negara berkembang masih tinggal di pedesaan.
c . Sumber Daya Alam Belum dapat
Dimanfaatkan secara Optimal
Pemanfaatan kekayaan alam yang
dimiliki belum mampu dioptimalkan. Dalam pemanfaatannya, negara berkembang
masih bekerja sama dengan negara maju dalam mengeksploitasi sumber daya alam
yang dimiliki. Hasil sumber daya alam ini pada akhirnya dijadikan komoditas
perdagangan (ekspor) karena belum memiliki teknologi untuk mengolahnya lebih
lanjut. Oleh karena itu, pada umumnya negara berkembang mengandalkan ekspor
dari hasil alam mentah.
d . Ketergantungan terhadap Negara
Maju
Negara
berkembang pada umumnya sedang giat-giatnya melakukan pembangunan, namun
terbentur kendala modal dan teknologi. Oleh karena itu, mereka cenderung
tergantung pada teknologi dan kucuran dana (baik hibah ataupun pinjaman) dari
negara-negara yang lebih maju (negara donor) demi kelangsungan pembangunan yang
sedang dijalankan. Pada praktiknya, negara-negara donor tersebut pemberikan
pengaruh yang bersifat mengikat dan terkesan mendikte terhadap negara-negara
yang dibantunya.
e . Keterbatasan Fasilitas Umum
Kemampuan
pemerintah negara berkembang dalam bidang keuangan negara pada umumnya
terbatas. Hal inilah yang menyebabkan keterbatasan fasilitas umum yang mampu
disediakan oleh pemerintah.
f. Tingkat Kesadaran Hukum,
Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia Relatif Rendah
Tingkat
partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum relatif masih rendah.
Masyarakatnya (termasuk pejabatnya) masih banyak yang melakukan
kecurangan-kecurangan hukum tanpa rasa malu. Bentuk-bentuk pelanggaran hukum
yang terjadi, antara lain pemaksaan kehendak, penyuapan, korupsi, kolusi,
nepotisme, perusakan fasilitas umum, dan sebagainya. Kesetaraan gender juga
belum membudaya, wanita yang aktif bekerja masih dianggap sebagai hal yang
kurang pantas menurut beberapa kalangan. Penegakan dan perlindungan hak asasi
manusia juga belum dapat dilaksanakan secara optimal.
g . Tingkat Pendidikan Masih Rendah
Tingkat
pendidikan pendudukan di negara-negara berkembang secara umum masih rendah. Hal
tersebut dikarenakan sarana dan prasarana pendidikan baik formal maupun
nonformal masih terbatas dan belum memadai sehingga belum dapat dijangkau oleh
seluruh penduduk di negara tersebut. Akibatnya, masih banyak dijumpai penduduk
yang buta huruf.
h. Tingkat Pendapatan Masih Rendah
Mayoritas
penduduk negara berkembang bekerja pada sektor pertanian yang umumnya masih
dikerjakan secara tradisional. Tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh
penduduk yang rata-rata masih rendah menyebabkan penduduk tidak mampu bersaing
untuk bekerja atau menciptakan pekerjaan di sektor lain. Kondisi demikian mengakibatkan
penduduk negara berkembang memiliki penghasilan atau pendapat rata-rata yang
relatif rendah, sehingga pendapatan perkapita juga rendah.
i . Tingkat Kesehatan
Taraf
kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat
kesehatan penduduknya. Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki
kesadaran akan pentingnya kesehatan. Minimnya sarana dan prasarana kesehatan
menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang masih
rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi,
sedangkan angka harapan hidup rendah.
3). Ciri-Ciri Negara Maju.
a. Sumber Daya Alam Dimanfaatkan
secara Optimal
Pemanfaatan teknologi dan
kepemilikan modal membuat masyarakat di negara maju mampu memanfaatkan sumber
daya alam secara optimal, menemukan sumber daya alam baru, ataupun memanfaatkan
sumber daya alam yang telah ada sebagai energi alternatif. Misalnya pemanfaatan
tenaga angin, air, atau energi matahari untuk menggantikan fungsi dari energi
minyak bumi.
b . Dapat Mengatasi Masalah
Kependudukan
Hal
ini dikarenakan angka pertumbuhan kecil, jumlah penduduk pada umumnya tidak
terlalu banyak, angka beban ketergantungan kecil, kualitas dan produktivitas
penduduk tinggi, pendapatan perkapita tinggi, dan peluang kerja dan kesempatan
berusaha terbuka luas.
c . Produktivitas Masyarakat
Didominasi Barang-Barang Hasil Produksi dan Jasa
Kegiatan
ini tidak memerlukan lingkungan agraris, sehingga dapat dipastikan bahwa >70%
penduduk negara maju tinggal di perkotaan.
d . Tingkat dan Kualitas Hidup
Masyarakat Tinggi
Tingginya
kualitas penduduk mendorong semakin tingginya produktivitas masyarakat yang
bermuara pada semakin tingginya pendapatan perkapita dan pendapatan nasional.
e . Ekspor yang Dilakukan adalah
Ekspor Hasil Industri dan Jasa
Ada
kalanya, suatu negara maju sangat minim sumber daya alam atau bahkan tidak
memiliki sumber daya alam sama sekali, namun dapat menghasilkan produk olahan
sumber daya alam. Misalnya, hasil minyak mentah dari negara Inggris sangat
minim, namun negara tersebut mampu menghasilkan produk olahan minyak bumi dan
memasarkannya ke seluruh penjuru dunia. Kebutuhan minyak mentahnya tercukupi
dengan cara mengimpor dari negara-negara lain yang umumnya termasuk dalam
kategori negara-negara berkembang.
f . Tercukupinya Penyediaan
Fasilitasilitas Umum
Negara maju memiliki kemampuan
berupa sarana dan dana dalam memberikan pelayanan fasilitas umum yang memadai
bagi warganya. Hal ini juga didukung dengan tingginya tingkat kesadaran warga
masyarakatnya dalam memelihara dan memanfaatkan ketersediaan sarana fasilitas
umum yang ada.
g. Kesadaran esadaran Hukum,
Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia Dijunjung Tinggi
Masyarakat
di negara maju pada umumnya memiliki disiplin yang tinggi dalam mematuhi hukum.
Pemerintahan yang berjalan menerapkan prinsip akuntabilitas (dapat dipertanggung
jawabkan) serta transparansi (terbuka) dalam berbagai tindakan dan pengambilan
keputusan. Jenis kelamin tidak lagi dipermasalahkan dalam penentuan jabatan,
namun kemampuanlah yang diperhitungkan. Penghormatan terhadap hak asasi manusia
dijunjung tinggi, bahkan untuk golongan minoritas, misalnya untuk kaum difabel
(different ability) seperti orang tua, tuna netra, atau penyandang cacat fisik
yang lain diberi fasilitas khusus dan porsi atau kesempatan kerja yang sejajar
dengan masyarakat normal.
h. Tingkat Pendidikan Relatif Tinggi
Tingkat
pendidikan merupakan salah satu indikator penting yang menunjukkan kualitas
penduduk suatu negara. Di negara-negara maju secara umum penduduknya sudah
memiliki kesadaran tinggi akan arti penting pendidikan dan penguasaan Iptek.
Hal tersebut terlihat dari angka partisipasi belajar penduduk negara-negara
maju yang sangat tinggi. Tingginya tingkat pendidikan penduduk di negara maju
juga ditunjang oleh sistem pendidikan yang baik dan anggaran pendidikan yang
tinggi dari pemerintah.
i . Tingkat Pendapatan Penduduk
Relatif Tinggi
Kemajuan
tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh mayoritas penduduk menjadikan
negara maju memiliki potensi SDM yang berkualitas tinggi. Kondisi itu membuat
penduduk negara maju tidak lagi menggantungkan sektor pertanian sebagai
penghasilan utama, tetapi di sektor industri jasa dan perdagangan. Variasi
pekerjaan di berbagai sektor tersebut menjadikan penduduk negara maju memiliki
pendapatan rata-rata tinggi. Penghasilan penduduk yang tinggi akan berdampak
pada pendapatan perkapita yang tinggi pula.
j . Tingkat Kesehatan Sudah Baik
Rata-rata
penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi, sehingga
kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik. Selain itu
pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat
kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana
kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua
lapisan masyarakat. Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik, dapat terlihat
dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang
tinggi di negara maju. Secara sederhana, perbedaan indikator negara maju dan
negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut.
B.
TAHAP-TAHAP PERRKEMBANGAN SUATU NEGARA
Tahapan perkembangan negara tersebut menurut Walt Whitman
Rostow, seorang ekonom dari Amerika Serikat, dalam bukunya yang berjudul
Stages of Economic Growth (Tahapan-Tahapan Pertumbuhan Ekonomi) terbagi menjadi
lima tahapan, dengan nama dan ciri-ciri berikut ini:
a. Tahap Masyarakat Tradisional (
Traditional aditional Socie Society Stage)
1)
Kondisi masyarakat
yang belum produktif
2)
Cara
berproduksi dan pola perekonomian yang dijalankan masih tradisional
3)
Sistem dan
pola kerja yang telah ada masih bersifat tradisi/turun temurun
4)
Perekonomian
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (belum berorientasi pasar) dan mata
pencaharian masyarakat di sektor pertanian
b. Tahap Prakondisi Lepas Landas (Precondition
for Take Off Stage)
1)
Terjadi
perubahan pola kerja dan sistem di segala bidang, baik sosial, ekonomi, budaya,
dan politiknya
2)
Sudah
mengenal dan menggunakan teknologi untuk lebih produktif dan efisien
3)
Sudah
muncul kesadaran menabung yang lebih produktif di lembaga-lembaga keuangan
4)
Kegiatan perekonomian
terus bergerak ke arah kemajuan
c . Tahap Lepas Landas ( Take Off
Stage)
1)
Semakin
berkembangnya usaha-usaha produksi
2)
Terciptanya
berbagai pembaruan yang lebih produktif dan efisien di segala bidang
3)
Sektor
produksi merupakan sektor dominan yang memacu pertumbuhan ekonomi
4)
Semakin
meningkatnya pendapatan perkapita dan pendapatan nasional
d . Tahap Gerak
Menuju Kematangan ( Drive for Maturity Stage)
1) Sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang terus menerus
2) Penggunaan teknologi modern pada masyarakat semakin meluas
3) Semakin mantapnya struktur ekonomi negara
4) Negara mampu menginvestasikan pendapatan nasionalnya
5) Industri modern semakin berkembang, terutama industri yang
padat modal.
e . Tahap Konsumsi Massa Tinggi (
Age of High Mass Consumption Stage)
1)
Semakin meningkatnya
pendapatan masyarakat, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hingga pada tingkat
pemenuhan kebutuhan sekunder bahkan tersier
2)
Perkembangan
industri mencapai tahap tertinggi dengan kemampuan sumber daya manusia yang
sudah mencapai taraf ahli.
C.
MENGIDENTIFIKASI NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU
Berdasarkan ciri-ciri negara
berkembang dan negara maju yang telah diuraikan di depan, maka kalian dapat
membedakan antara negara berkembang dan negara maju. Hal yang harus kalian
ingat adalah tidak semua negara yang memiliki pendapatan perkapita tinggi dapat
digolongkan sebagai negara maju, namun harus diperhatikan pula aspek-aspek lain
sebagai karakteristik atau ciri-ciri negara maju seperti yang telah diuraikan
di depan.
Salah satu contohnya adalah Uni
Emirat Arab. Negara tersebut memiliki pendapatan perkapita yang tinggi dan
pemenuhan kebutuhan masyarakatnya sampai pada tingkat kebutuhan sekunder bahkan
tersier. Akan tetapi, negara ini masih dikategorikan sebagai negara berkembang.
Hal ini dikarenakan masih adanya aspek-aspek lain yang menunjukkan ciri-ciri
negara berkembang di Uni Emirat Arab, antara lain, masih banyaknya penduduk
yang tinggal di daerah pedesaan, penyokong perekonomian masih didominasi barang
mentah (minyak mentah) dan bukan barang produksi, belum mampu mengolah sumber
daya yang ada secara maksimal menjadi barang hasil produksi, serta memiliki
ketergantungan yang tinggi terhadap bangsa-bangsa Barat, khususnya Amerika
Serikat dan Inggris dalam mengelola minyaknya. Ketidakseimbangan antara jumlah
faktor produksi dengan teknologi yang dikuasai inilah yang menyebabkan
penggunaan modal dan tenaga kerja belum dapat digunakan secara maksimal.
Lain halnya dengan Singapura.
Meskipun negara ini relatif kecil, namun memiliki tingkat pendapatan perkapita
yang tinggi, lebih dari 80% penduduknya tinggal di daerah perkotaan,
pertumbuhan ekonomi didukung oleh sektor perdagangan dan jasa, serta komoditas
ekspor didominasi barang-barang hasil produksi. Hal-hal tersebut menjadikan
Singapura tergolong sebagai negara maju.
Berdasarkan ciri-ciri negara maju
dan negara berkembang tersebut, Michael Todaro dalam bukunya yang
berjudul Perkembangan Ekonomi Negara-Negara Berkembang membagi wilayah
negara-negara di dunia ini menjadi dua kawasan, yaitu kawasan Utara untuk
menyebut negara-negara maju dan kawasan Selatan untuk menyebut negara-negara
berkembang.
D. BEBERAPA
CONTOH PROFIL SINGKAT NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU
A). Contoh
Profil Negara Berkembang
1. Indonesia
Umumnya
masyakat adalah bermata pencaharian petani dengan ketergantungan yang tinggi
akan hasil sektor pertanian, akan tetapi sampai sekarang untuk pengelolahan
bahan mentah Indonesia masih tergantung tinggi pada perekonomian luar negeri
yakni hanya mengandalkan ekspor komoditas primer yang tidak menentu akibat dari
pasokan alat teknologi yang belum maju
a. Tantangan Pembangunan Indonesia
Pada tahun 1998, Indonesia mengalami
gejolak politik dan krisis keuangan, negara ini ternoda oleh sistem
pemerintahan dan politik yang dipenuhi praktik suap sehingga menimbulkan
peningkatan kemiskinan yang luar biasa. Lebih dari 50% penutupan banyak pabrik,
menimbulkan dampak besar bagi pendapatan masyarakat.
Pemerintah barupun mencari program yang dapat menghindari lapisan atasan
pemerintahan yang cenderung korup untuk meningkat kepercayaan masyarakat.
Dengan
sekitar 17.000 pulau dan jutaan desa seluruh Nusantara, Indonesia harus dapat
menjangkau wilayah-wilayah termiskin untuk memastikan bahwa penduduk disanapun
menikmati peluang yang sama untuk bertumbuh dan berkembang. Kemiskinan tanpa
memiliki penghasilan merupakan masalah serius terkait dengan mainutrisi dan
tingkat kematian ibu, kurang mencukupi akses ke air bersih dan sanitasi, ketidakseimbanagn
semakin meningkat dan kesenjangan antar wilayah tetap tinggi, jumlah
pengangguran meningkat, tingkat kecerdasan/ pendidikan masyarakat masih rendah,
dan distribusi pendapatan tidak merata.
b. Pendekatan pengetasan masalah
Walaupun telah terjadi kemajuan
signifikan dalam pengentasan kemiskinan dibeberapa tahun terakhir, masih banyak
masyarakat yang tetap miskin dan rentan. Berlanjut pertumbuhan ekonomi telah
membantu banyak orang Indonesia keluar dari kemiskinan dengan menciptakan
lapangan kerja dan meningkatkan pengeluaran publik untuk kesehatan, pendidikan
infranstruktur. Tingkat kemiskinan turun dari 16,7% jumlah penduduk di tahun
2004 menjadi 14,1% di tahun 2009, meskipun penurunan ini signifikan, lebih dari
332 juta penduduk Indonesia saat ini hidup dibawah garis kemiskinan, dan
sekitar setengan dari seluruh rumah tangga tetap berada disekitar garis
kemiskinan tersebut.
Untuk mempercepat upaya pemerintah
dalam menurunkan kemiskinan dan memastikan kesetaraan dan keikutsertaan, pada
tanggal 16 agustus 2006, presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono,
mengumumkan program Nasional pemerdayaan Masyarakat (PNPM) sebagai payung
kebijakan dan operasional bagi semua program pemerdayaan masyarakat di Indonesia.
PNPM melanjutkan pengalaman keberhasilan sepuluh tahun pelaksanaan program
penganggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP), yang sekarang telah menjadi
PNPM perdesaan dan PNPM perkotaan, secara berurutan dengan mengadopsi
pendekatan pembangunan berbasis
masyarakat dibantu dengan tekhnik keungan dari international bank for
Reconstrution and Development (IBRD), PNPM sekarang telah mencakup semua desa
dan kota seluruh Indonesia.
Tujuan PNPM secara keseluruhan akan
dicapai melalui:
1)
Partisipasi
masyarakat dalam proses perencanaan yang terbuka.
2)
Penyediaan
kepada hibah kepada masyarakat secara langsung dan transparan untuk membiayai
kegiatan pengentasan kemiskinan yang terbuka.
3)
Peningkatan
kapasitas pemerintah pusat dan daerah untuk bermitra dengan masyarakat dalam
menyediakan layanan.
c. Hasil
Mulai dari tahun 1998 sampai 2006,
PNPM telah menjangkau lebih dari 50.000 desa di perdesaan dan perkotaan
sekaligus memberikan manfaat kepada lebih dari 11 juta keluarga melalui
pencapaian yang signifikan. Evaluasi dampak 2008 yang sangat akurat menunjukkan
peningkatan konsumsi perkapita riil sebesar 11% di antara rumah tangga miskin
dan jumlah rumah tangga yang keluar dari garis kemiskinan di tingkat kecamatan
9,2% lebih tinggi didaerah PPK di bandingkan dengan daerah pembanding. Evaluasi
tersebut menunjukkan bahwa, sebagai akibat dari keikutsertaan dalam PPK, rumah
tangga yang rentan di sekitar garis kemiskinan lebih sedikit berisiko jatuh
kedalam garis kemiskinan dan semakin lama suatu kecamatan mendapatkan pendanaan
PPK, semakin besar perkiraan dampaknya pada pengeluaran rumah tangga perdesaan.
PPK menurunkan tingkat pengangguran sebesar 1,5 persen dibandingkan daerah
pembanding.
Pada bulan oktober 2009, gabungan
program PPK / PNPM perdesaan dan P2PK / PNPM
perkotaan telah membangun dan merehabilitasi lebih dari 62. 000
kilometer jalan, 11.000 unit pemasok air bersih, 11.000 sistem irigasi, 6.500
kilometer drainase, 17.500 posyandu dan
10.000 sekolah baru. Selain proyek-proyek tersebut, ada lebih dari 30.000 jenis
kegiatan infranstruktur lain yang produktif secara ekonomi.
Sekitar 90 juta hari kerja tercipta dari PPK/PNPM perdesaan dan 20 juta hari kerja dari P2PK / PNPM perkotaan Evaluasi teknis mandiri memberi nilai 91-93 persen, yaitu
baik sampai sangat baik, atas kualitas infranstruktur. Evaluasi mandiri
menemukan bahwa infanstruktur desa yang dibangun melalui PPK/P2PK/PNPM jauh
lebih murah secara rata-rata, dari pada pekerjaan serupa yang dilakukan melalui
kontrak pemerintah.
Partisispasi masyarakat dalam PNPM
perdesaan dan PNPM perkotaan tinggi.
Tingkat partisipasi wanita dalam pertemuan PNPM mencatatkan rata-rata 45%.
Hampir 60 peserta pertemuan berasal dari
masyarakat miskin Namun, tinjauan jender dan evaluasi dampak 2008 menemukan
bahwa PNPM dapat melakukan lebih banyak
tindakan dalam mempromosikan partisipasi wanita dan kelompok yang rentan.
Menuju masa depan proyek berbasis, pemerintah
telah mendiskusikan kelanjutan PNPM sampai 2015 dalam dua tahap. Tahap yang
sedang berjalan (2007-2009) adalah peningkatan ke cakupan nasional penuh atas
79.000 desa dan kota. Setelah mengalami peningkatan, PNPM akan bergeser kemodus
yang lebih mandiri, sementara itu pemerintah daerah akan lebih berperan besar
dalam pembiayaan. Beberapa pemerintah daerah telah mereplikasi model ini,
dengan menggunakan dana mereka sendiri, untuk mengimplementasikan investasi
sebelumnya. Juga, bersamaan dengan berjalannya waktu, prakarsa pengentasan
kemiskinan lain akan di gabungkan kedalam PNPM agar program ditingkat
masyarakat lebih ramping, dan terkoordinasi terhadap kebutuhan penerima
manfaat.
d. Mitra
Kementrian koordinator bidang
kesejahteraan Rakyat, kementrian Negara pembangunan daerah tertinggal,
departemen keuangan, departemen dalam negeri, kementrian negara koperasi, dan
usaha kecil dan menengah, departemen pertanian, kementrian komunikasi dan
informatika, departemen kelautan dan perikanan, serta departemen industri dan
departemen perdagangan indonesia. Pemerintah Australia, kanada, denmark,
belanda dan inggris.
Brasil merupakan negara terbesar di
wilayah Amerika Selatan, dengan jumlah penduduk sekitar 184.101.110 jiwa.
Rata-rata kepadatan penduduk di Brasil hanya sekitar 22 jiwa/km². Mayoritas
penduduknya masih tinggal di daerah pedesaan dengan tingkat penghasilan yang
belum begitu tinggi. Di bidang perekonomian, Brasil menunjukkan peningkatan
pendapatan perkapita negaranya dari tahun ke tahun hingga mencapai 2.590 U$
dollar. Pendapatan tersebut didukung oleh kegiatan perekonomian Brasil dari
berbagai sektor.
a. Pertanian dan Kehutanan
Sektor pertanian merupakan tulang
punggung perekonomian negara Brasil dan menyumbangkan sekitar 45% dari
komoditas ekspornya. Hingga saat ini, Brasil merupakan pengekspor kopi utama
dunia, hasil-hasil pertanian lainnya berupa teh, rempah-rempah, kapas, cokelat,
tembakau, kayu, jagung, dan tebu. Adapun wilayah hutan di Brasil merupakan
salah satu sumberdaya yang sangat penting dalam pemenuhan produk domestik dan
ekspor. Sekitar dua per tiga dari hasil-hasil hutan diperoleh dari hutan tropis
asli, sedangkan sepertiganya dipenuhi dari hutan-hutan baru. Hasil-hasil hutan
tersebut banyak dimanfaatkan untuk konstruksi dan pembuatan bubur kayu (pulp)
sebagai bahan baku kertas.
b. Perikanan
Perikanan menyokong 3% dari
kebutuhan protein masyarakatnya. Dua per tiga hasil perikanan dipenuhi dari
hasil perikanan laut sedangkan sisanya dipenuhi dari hasil perikanan darat.
c. Pertambangan
Pertambangan
menyumbangkan 8,6% devisa bagi negara. Tambang utama di Brasil adalah bijih
besi, sedangkan hasil tambang lainnya adalah emas, minyak, timah, nikel,
aluminium, kapur, intan, dan berbagai macam, batu mulia.
d. Perindustrian
Industri yang berkembang di Brasil,
antara lain, industri baja, tekstil, semen, pengolahan makanan, petrokimia,
perakitan pesawat dan mobil, serta barang-barang kimia dan elektronik.
e. Perdagangan
1)
Ekspor:
mobil dan suku cadang, besi dan baja, kopi, teh, cokelat, tebu, rempah-rempah,
produk makanan, dan ternak olahan.
2)
Impor:
minyak dan produk olahannya, mesin-mesin mobil, kelistrikan, dan bahan-bahan
kimia organik.
f. Kota-kota utama di Brasil
1)
Brasilia,
merupakan ibukota dan pusat pemerintahan, pendidikan, dan kebudayaan.
2)
Sao Paulo,
merupakan kota pusat industri, hampir 40% industri Brasil terdapat di kota ini.
Jenis industri yang dominan adalah otomotif, tekstil, dan petrokimia.
3)
Rio de
Jeneiro, merupakan kota pelabuhan laut utama yang sangat ramai. Di kota ini
juga terdapat industri bahan-bahan kimia dan gelas.
4)
Porto
Alegre, merupakan pusat industri pengolahan bahan makanan.
Mesir merupakan negara terbesar di
wilayah Afrika Utara, dengan jumlah penduduk sekitar 76.117.430 jiwa. Rata-rata
kepadatan penduduk di Mesir mencapai 77 jiwa/km². Wilayah Mesir yang luas
tersebut kebanyakan didominasi gurun yang tidak layak untuk dijadikan tempat
tinggal, sehingga penduduknya memusat di wilayah lembah Sungai Nil dan di
pesisir pantainya. Adanya penduduk asli yang tinggal secara nomaden di daerah
gurun menyebabkan Mesir mengalami ketimpangan dalam hal penyebaran penduduk dan
pendapatannya. Meskipun memiliki banyak devisa, namun pendapatan perkapita
penduduknya hanya mencapai 1.350 US dollar. Pendapatan tersebut didukung oleh
beberapa kegiatan perekonomian berikut ini.
a. Pertanian
Sektor pertanian menyumbangkan 17%
perekonomian negara Mesir. Meskipun didominasi wilayah gurun, namun Mesir
mendapatkan berkah dari adanya aliran Sungai Nil yang menyuburkan kawasan
lembah dan deltanya. Mesir terkenal sebagai penghasil kapas, gandum, kurma,
zaitun, dan serat papyrus (bahan baku kertas). Seiring dengan dibangunnya
proyek raksasa bendungan Aswan, maka pertanian Mesir semakin maju. Saat ini
produk pertaniannya semakin berkembang dengan menghasilkan berbagai jenis
buah-buahan, sayuran, padi, tebu, dan rumput-rumputan untuk makanan ternak.
b. Peternakan dan perikanan
Selain sebagai petani, masyarakat
tradisional Mesir juga banyak yang hidup dari beternak secara nomaden. Jenis
hewan ternak yang dikembangkan secara tradisional adalah domba, biri-biri, dan
unta. Salah satu dampak pembangunan bendungan Aswan adalah mampu mendukung
kegiatan peternakan, sehingga saat ini banyak peternak yang mulai mengembangkan
ternaknya dengan cara-cara modern. Adapun perikanan dibedakan atas perikanan
laut dan perikanan darat. Perikanan laut banyak diusahakan di perairan Laut Merah
dan perairan Laut Tengah, sedangkan perairan darat banyak diusahakan di Sungai
Nil dan di kawasan bendungannya.
c. Pertambangan
Hasil
tambang utama Mesir adalah minyak bumi dan gas alam yang terdapat di pantai dan
perairan Laut Merah serta di kawasan Gurun Libya dan Semenanjung Sinai. Selain
hasil tambang utama tersebut, dikembangkan juga pertambangan fosfat, bijih
besi, dan garam.
d. Perindustrian
Perindustrian
termasuk di dalamnya perakitan, pertambangan, dan konstruksi, memberi masukan
lebih dari 35% pendapatan nasionalnya. Hasil industri utama negara ini adalah
tekstil, bahan-bahan kimia, besi, dan minyak beserta olahannya. Hubungannya
dengan negara-negara maju menyebabkan Mesir juga mulai membangun perindustrian
di bidang otomotif, elektronik, barang-barang rumah tangga, dan obat-obatan.
Kawasan industri utama terdapat di Kairo dan Alexandria serta di berbagai zona
industri di sepanjang Terusan Suez.
e. Perdagangan
1)
Ekspor
berupa kapas, benang, tekstil dan permadani, minyak mentah, gas dan produk olahannya
kopi, teh, cokelat, tebu, dan kurma.
2)
Impor
berupa mesin-mesin dan peralatan transportasi, besi dan baja, kertas dan produk
olahan makanan, serta bahan-bahan kimia. Selain memperoleh devisa dari
perdagangan, Mesir juga diuntungkan dengan adanya Terusan Suez yang membelah
negaranya, yaitu dari pelayanan pelabuhan dan bea masuk terusan.
f. Kota-kota utama di Mesir
1)
Kairo,
merupakan ibukota dan kota terbesar di Benua Afrika. Berfungsi sebagai pusat
pemerintahan, pendidikan, dan kebudayaan.
2)
Alexandria,
merupakan salah satu kota tertua di dunia, saat ini berfungsi sebagai pusat
kebudayaan, filsafat, dan agama.
3)
Suez,
merupakan kota pelabuhan yang ramai, terletak di tepi Laut Merah dan berfungsi
sebagai pintu masuk Terusan Suez.
4)
Port Said,
merupakan kota pelabuhan yang sangat ramai. Terletak di tepi Laut Tengah dan
berperan sebagai pintu masuk Terusan Suez. Di kota ini terdapat berbagai jenis
industri, seperti industri kimia, pengolahan makanan, perikanan, dan rokok.
B). Contoh Profil Negara Maju
Jepang merupakan negara kepulauan
yang terletak di kawasan Asia Timur, tepatnya di sebelah Timur daratan
Semenanjung Korea, dengan jumlah penduduk mencapai 127.333.000 jiwa. Berdasarkan
kedua indikator tersebut, rata-rata kepadatan penduduk Jepang sekitar 323 jiwa/
km². Sebagai negara kepulauan, Jepang memiliki beberapa pulau besar sebagai
pulau utama, yaitu Honshu (pulau terluas sekaligus letak ibukota Jepang,
Tokyo), Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku. Selain itu, terdapat lebih dari 3.000
pulau kecil yang mengelilinginya. Di bidang perekonomian, Jepang banyak
memegang peran penting, pendapatan perkapitanya yang tinggi (mencapai 31.410 U$
dollar) serta kestabilan mata uangnya mengantarkan Jepang sebagai salah satu
negara maju di kawasan Asia. Di percaturan dunia, Jepang, Singapura, dan Korea
Selatan mendapat julukan “Macan Asia” karena kemampuan negara-negara tersebut
dalam memperkukuh pengaruh perekonomiannya di kawasan Asia. Berikut ini
beberapa bentuk kemajuan Jepang di berbagai bidang.
a. Kemajuan di bidang pertanian
Daratan
Jepang banyak terdapat gunung dan pegunungan, sehingga topografinya relatif
kasar. Kondisi ini menyebabkan Jepang memiliki luas wilayah pertanian yang tidak
begitu luas, yaitu hanya ±16% dari seluruh wilayah daratannya. Akan tetapi, meskipun
luas wilayah pertaniannya relatif sempit, Jepang ternyata mampu menghasilkan
produk pertanian yang berkualitas. Hal ini dipengaruhi oleh kesuburan tanah dan
kemampuan sumber daya manusia dalam mengolah dan berinovasi di bidang
pertanian, terutama dalam pemanfaatan teknologi dalam menciptakan
varietas-varietas baru unggulan, pupuk, alat-alat pertanian dan obat-obatan.
Hasil-hasil pertanian Jepang antara lain padi, kentang, jagung, sayur-sayuran,
teh, jeruk, dan apel.
b. Kemajuan di bidang perikanan dan
peternakan
Ikan merupakan bahan makanan
kegemaran mayoritas penduduk Jepang. Oleh karena itulah pemenuhan akan konsumsi
ikan (terutama ikan laut) di Jepang sangat tinggi. Hal ini didukung oleh adanya
pertemuan arus hangat dan arus dingin (Kurosyiwo dan Oyasyiwo) di perairan
Jepang yang kaya akan ikan. Hasil-hasil perikanan Jepang meliputi ikan salmon,
makarel, tuna, hiu, haring, dan paus. Kesemuanya itu sebagian dikonsumsi
langsung dan sebagian lagi diolah sebagai makanan kaleng. Adapun peternakan yang
banyak berkembang di Jepang adalah peternakan babi, ayam, dan sapi.
c. Kemajuan di bidang industri
Jepang merupakan negara industri
besar. Bahkan saat ini Jepang menduduki peringkat kedua setelah Amerika Serikat
sebagai negara industri besar di dunia. Produk industri Jepang telah tersebar
ke berbagai pelosok dunia. Produk-produk tersebut meliputi produk permainan,
barang elektronik, mobil/otomotif, obat-obatan/bahan kimia, tekstil, bahan
makanan olahan, semen, kertas dan barang cetakan, kamera, dan alat transportasi.
Bahkan, saat ini hasil industri otomotif Jepang merupakan hasil industri
otomotif terbesar dunia. Hasil pembangunan negara Jepang di bidang industri ini
sangat luar biasa, mengingat Jepang miskin sumber bahan mineral, sehingga
sebagian besar bahan baku industri tersebut diimpor dari negara lain, termasuk
dari Indonesia.
d. Kota-kota utama Jepang
1)
Tokyo,
merupakan ibukota Jepang, sekaligus sebagai pusat pemerintahan, perdagangan,
dan pendidikan bertaraf internasional.
2)
Osaka,
merupakan kota terbesar kedua Jepang, sekaligus sebagai pusat industri tekstil.
3)
Nagoya,
merupakan pusat industri pesawat terbang, otomotif, lokomotif, dan industri
besar lainnya. Keberadaan kota ini oleh orang Jepang dianggap sebagai “ibukota”
Jepang di wilayah tengah.
4)
Kyoto,
merupakan ibukota Jepang hingga tahun 1868, kota ini sekarang berkembang
sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
5)
Ginza, merupakan
pusat hiburan, bisnis, dan perdagangan bertaraf internasional.
Amerika Serikat merupakan negara
benua yang terletak di kawasan Benua Amerika Utara, dengan jumlah penduduk
sekitar 293.027.570 jiwa. Berdasarkan perbandingan luas wilayah dengan jumlah
penduduknya, maka rata-rata kepadatan penduduk Amerika Serikat hanya sekitar 32
jiwa/km². Kepadatan penduduk ini pada umumnya berada di kawasan perkotaan,
terutama di kota-kota wilayah pantai Timur dan pantai Barat.
Di bidang perekonomian, Amerika
Serikat banyak memegang peran penting, bahkan dapat dikatakan mendominasi,
terutama terhadap negara-negara yang sedang berkembang. Dengan pendapatan
perkapita mencapai 36.010 U$ dollar dan kestabilan mata uangnya, Amerika
Serikat mampu memposisikan diri sebagai negara maju. Berikut ini beberapa
bentuk kemajuan Amerika Serikat.
a. Kemajuan di bidang pertanian
Sebagai negara kontinental, Amerika
Serikat mempunyai lahan yang masih sangat luas, bahkan dapat dikatakan hampir
47% lahan di Amerika Serikat masih digunakan untuk lahan pertanian. Dalam pelaksanaannya,
lahan-lahan tersebut dikonsentrasikan dalam beberapa produk unggulan, seperti
berikut ini.
1)
Kawasan
lahan gandum yang disebut wheat belt, dapat dibedakan atas gandum musim dingin
(winter wheat) yang terletak di daerah Kansas dan gandum musim semi (spring
wheat) yang terletak di Montana, North Dakota, dan South Dakota.
2)
Kawasan
lahan kapas yang disebut cotton belt dan merupakan penghasil kapas terbesar di
dunia, terdapat di Texas, Alabama, Georgia, dan Lousiana.
3)
Kawasan
lahan jagung yang disebut corn belt, terletak di daerah Ohio, Iowa, Minnesotta,
Missouri, dan Indiana.
Selain
pola pertanian per kawasan tersebut, Amerika Serikat juga mengembangkan
pertanian secara umum, seperti perkebunan tembakau di Tennesse dan Virginia,
perkebunan tebu di muara Sungai Mississippi, serta sayuran dan buah-buahan.
b. Kemajuan di bidang peternakan dan
perikanan
Peternakan sangat maju dan telah
lama dikembangkan di Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat
banyak memiliki area padang rumput (praire) yang sangat luas. Adapun hewan
ternak utama adalah sapi, kuda, biri-biri, babi, dan unggas. Hasil ternak utama
adalah daging, kulit, wol, susu, dan telur. Adapun perikanan diusahakan secara
besar-besaran di wilayah Samudra Atlantik.
c. Kemajuan di bidang pertambangan
Bidang pertambangan merupakan salah
satu kegiatan yang telah lama dikembangkan di Amerika Serikat. Dengan kemampuan
sumber daya manusia dan peralatan modern yang dimilikinya, Amerika Serikat
mampu mengolah sendiri kekayaan alamnya. Berikut ini beberapa bahan mineral
utama di Amerika Serikat:
1)
Batubara;
merupakan bahan tambang mineral terbesar di Amerika Serikat. Lokasi
penambangannya membentang dari Alabama hingga Pensylvania.
2)
Minyak
bumi; cadangan minyak bumi Amerika Serikat juga tergolong besar, daerah
pertambangannya tersebar di Ohio, Texas, Oklahoma, Pensylvania, dan California.
3)
Bijih
besi; banyak diusahakan di sepanjang Pegunungan Mesabi (Mesabi Range) di dekat
Danau Superior.
4)
Emas;
terdapat di Nevada, Sacramento, dan Colorado
5)
Tembaga,
timah, dan bouksit; banyak diusahakan di Arkansas, Arizona, dan Montana.
d. Kemajuan di bidang perindustrian
Perindustrian telah berkembang dan
bahkan saat ini dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian di Amerika
Serikat. Berikut ini beberapa industri besar di Amerika Serikat.
1)
Industri
baja di Pittsburgh, Chicago, Birmingham, dan Cleveland.
2)
Industri
kilang minyak di Texas dan Oklahoma.
3)
Industri
tembaga di Montana.
4)
Industri
tekstil di Georgia dan Carolina.
5)
Industri
pesawat terbang, mobil, dan peralatan militer di Seatle dan Los Angeles.
6)
Industri
mesin pertanian di Waterivo.
7)
Industri
wol dan sutra di Pensylvania, Massachussets, New Jersey, dan South Carolina.
e. Kemajuan di bidang perdagangan
Sebagai negara yang menganut paham
ekonomi kapitalis dan perdagangan bebas, bidang perdagangan mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Hampir semua negara di dunia ini menjalin
hubungan dagang dengan Amerika Serikat. Amerika Serikat mengekspor mesin-mesin,
otomotif, pesawat terbang, barang elektronika, bahan-bahan makanan dan minuman
olahan, persenjataan, alat-alat kedokteran, bahan-bahan kimia, dan obat obatan,
serta masih banyak lagi. Adapun impor Amerika Serikat terutama berasal dari
negara-negara sedang berkembang berupa bahan-bahan baku industri, seperti
minyak dan gas, kayu, kopi, gula, karet, dan berbagai bahan baku industri
lainnya.
f.
Kota-kota
utama di Amerika Serikat
1)
Sebagai
negara maju yang sangat dominan di percaturan dunia, Amerika Serikat memiliki
banyak kota terkenal. Beberapa kota terkenal tersebut, antara lain berikut ini.
Washington, D.C, merupakan pusat kendali pemerintahan Amerika Serikat sekaligus
letak istana kepresidenan.
2)
New York,
merupakan kota terbesar sebagai pusat perdagangan dunia, di kota ini berdiri
gedung pusat perdagangan dunia (World Trade Center Building/WTC) dan pusat
pasar bursa dunia (The New York Stock Exchange/NYSE). Di kota ini juga terdapat
markas besar PBB.
3)
Los
Angeles, merupakan kota terbesar kedua dan berperan sebagai kota pusat industri
perakitan, komunikasi, keuangan, dan busana. Lalu lintas pelabuhan udaranya
merupakan yang terpadat di Amerika Serikat. Kota ini juga merupakan pusat
industri pesawat terbang dan perlengkapan militer.
4)
Chicago,
merupakan kota terbesar ke tiga. Kota ini dikenal sebagai pusat pemotongan
hewan ternak, pusat pengecoran logam dan baja, produsen alat-alat kedokteran,
perlengkapan perkeretaapian, sabun, cat, kosmetika, mesin-mesin industri, dan
perlengkapan olah raga
5)
Philadelphia,
pusat industri kimia, obat-obatan, pengolahan makanan, dan barang-barang
cetakan. Kota ini juga terkenal karena kemajuannya di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi sehingga mengantarkan Philadelphia sebagai kota pusat industri
kesehatan utama di Amerika Serikat.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka kita
dapat menarik kesimpulan bahwa pembangunan di nagara maju dan negara berkembang
jelas berbeda, ada indikator-indikator yang sangat tampak dalam membedakannya.
Baik itu dari segi jumlah penduduk, pendidikan, mata pencarian, kualitas SDM,
dan sebagainya.
Untuk mencapai taraf hidup yang
sejahtera atau bisa masuk kedalam golongan negara maju suatu negara tidak
langsung mendapatkannya secara instan, mencapai pembangunan yang signifikan dan
merata suatu negara telah mengalami berbagai tahap dari berbagai masa.
Pengidentifikasian kemajuan suatu
negara bukan hanya dilihat dari pendapatan perkapital yang tinggi akan tetapi
itu harus didukung dari kualitas SDM, dan kelengkapan teknologi yang memadai
untuk mengelolah hasil produksi.
Pada umumnya negara-negara
berkembang seperti Indonesia, Brasil dan Mesir, pembangunanya tersendat
dikarenakan kurangnya industri-industri yang berkembang di negara tersebut
sehingga walaupun negara-negara tersebut memiliki SDA yang berlimpah, semua itu
tidak dapat diolah menjadi barang jadi yang lebih memiliki nilai jual tinggi
untuk itu barang mentah tersebut akan diekspor ke negara-negara maju seperti
Jepang, As dan sebagainya, adanya ketergantungan pada negara maju masih sangat
terlihat untuk perekonomian negara berkembang. Serta tingkat pendidikan,
pertumbuhan penduduk, SDM yang sangat jauh berbeda antara negara maju dan negara
berkembang.